Ringkasan: Tsunami 2004 silam meluluhlantakkan sejumlah wilayah di Banda Aceh, Indonesia, perang saudara berakhir cepat di daerah yang sangat religius ini. Beberapa penyintas, baik laki-laki maupun perempuan, menceritakan perjalanan hidup mereka dan menanyai kesiapan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana alam ini.
Bagaimana masyarakat setempat dapat tetap hidup berdampingan setelah selamat dari perang saudara dan bencana alam dahsyat? Tsunami dan Mimpi-Mimpi Baru merupakan film dokumenter tentang dampak tsunami Samudra Hindia 2004 terhadap masyarakat Banda Aceh.
Pada 26 Desember 2004, salah satu gempa bumi bawah laut terbesar yang pernah tercatat melanda sepanjang 50 kilometer di laut Banda Aceh, Indonesia. Perkiraan jumlah korban tewas dan hilang akibat tsunami 2004 di Aceh saja sekitar 167.000 orang. Sekitar 65-70% korban jiwanya adalah perempuan. Peristiwa dalam film ini terjadi hampir dua puluh tahun yang lalu, namun tetap terbayang pada masa pandemi COVID-19. Hilangnya nyawa secara masif dapat terulang kembali jika masyarakat tidak waspada dalam menghadapi bencana alam.
Tujuan Film dokumenter ini adalah untuk menampilkan berbagai macam emosi yang dialami penyintas selama dan setelah peristiwa tsunami ketimbang berfokus pada informasi kuantitatif dan penjelasan yang bersifat teknis.
Para penyintas bencana menceritakan bagaimana mereka bertahan hidup, dan meninjau kembali religiositas dan pengetahuan saintifik guna meminimalisir bencana kedepannya. Namun, pendapat yang bertentangan dengan kesaksian para penyintas mengenai kesiapsiagaan bencana berbasis sains kerap dijumpai di provinsi yang relijius yang diatur oleh Hukum Syariah ini.

Film ini menyajikan cuplikan arsip unik dan reka ulang yang artistik dari momen-momen tsunami, di samping kisah bertahan hidup dan cuplikan kehidupan para penyintas pasca-tsunami.
Ada salah satu kisah penyintas yang sangat unik sehingga kami memutuskan untuk membuatnya dalam bentuk sebuah film pendek. Film itu berjudul Ichiro and the Wave yang menghadirkan pengalaman unik dan inspiratif dari si penyintas tsunami yang tengah memancing di atas kapal ketika tsunami menerjang. Peristiwa itu disikapi Ichiro dengan positif, dan penggambarannya yang gamblang dapat membantu memahami langkah-langkah skenario kebencanaan. bandatsunami.com/ichiro
Kami juga bekerjasama dengan musisi lokal dan musisi tradisional untuk menyampaikan narasi cerita dengan kesan dan perspektif setempat. Bintang penyanyi Aceh Rafly, misalnya, yang membawakan tembang Haro-Hara, dengan sederhana, sebuah tembang lagu tentang keputusasaan yang mendalam ditulis dalam bahasa Aceh kuno.
Semuanya hancur, tenggelam ke danau
dan semuanya terengah-engah dalam malapetaka.
Semuanya hancur, semuanya merasa putus asa.
Tidak punya apa-apa.
Semua terhanyutkan.
Tak ada yang peduli dan tak ada yang membantu.
Sengkarut di hampir setiap sudut,
orang tidak tau berbuat apa.
Jangan riuh jangan lagi.

Hasil wawancara dalam film Tsunami dan Mimpi-Mimpi Baru menekankan pandangan positif tentang kehidupan, dan juga memberikan informasi berharga tentang kesiapsiagaan bencana di wilayah tersebut. Subyek yang diwawancarai ditentukan dengan metode balanced sampling sesuai aspek geografi area kota dan sekitarnya, usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat pendapatan dan pemahaman tentang bencana alam.
Tsunami dan Mimpi-Mimpi Baru
Sebuah film dokumenter oleh Isaac Kerlow
Durasi total: 69 menit, berwarna
Selesai: Mei 2021
Dalam bahasa Indonesia, Aceh dan Inggris, tersedia juga dengan teks bahasa Indonesia
Tsunami dan Mimpi-Mimpi Baru merupakan film buatan Singapura, Indonesia, Amerika Serikat, dan Perancis. Diproduksi ataskerja sama dengan Earth Observatory of Singapore, ICAIOS International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies di Banda Aceh, Indonesia; Asia Research Institute, Singapore; dan art-science-media.com, Los Angeles, California, dengan pendanaan yang didukung oleh AXA Research Fund. Produser: Isaac Kerlow. Produser Pendamping: Saiful Mahdi dan Yenny Rahmayati. Asisten Produser: Jeannie Loo, Rizanna Rosemary, Aida Azlin, dan Antoinette Jade.
Festival dan Jadwal Pemutaran
Tsunami dan Mimpi-Mimpi Baru selesai pada Mei 2021. Director’s Cut (90 menit) ditayangkan perdana di New Hope Film Festival di mana film tersebut juga menjadi pemenang penghargaan. Film ini juga masih dalam pertimbangan untuk ikut serta dalam beberapa festival film dokumenter internasional lainnya.
Juli 2021
New Hope Film Festival 2021, New Hope, Pennsylvania. Award Winner.
Tsunami Memories: Faith and Science – Film Pendek
Dengan mengambil beberapa penggalan film tersebut, kami menyusun sebuah film pendek berdurasi 9 menit berjudul Tsunami Memories: Faith and Science. Dalam film pendek ini, beberapa penyintas tsunami merenungkan tentang arti keimanan dan pengetahuan sains saat mereka mengingat tsunami Samudra Hindia yang mengejutkan kota Banda Aceh, Indonesia, pada tahun 2004. Film pendek berdurasi 9 menit 23 detik ini ditayangkan perdana secara daring di 13 International Kuala Lumpur Eco Film Fest 2020 di Malaysia.
September 2021
Roma Cinema DOC 2021, Roma, Italia (Versi Pendek, Pemutaran Perdana di Eropa)
April 2021
International Ocean Film Festival, San Francisco (Versi Pendek, Pemutaran Perdana di Amerika Serika)
Februari 2021
Clermont-Ferrand Short Film Market, Clermont-Ferrand, Perancis (Versi Pendek)
October 2020
International Kuala Lumpur Eco Film Fest, Malaysia (Versi Pendek, Pemutaran Perdana Dunia)